Semua orang sadar betul akan bahaya
merokok bagi kesehatan diri sendiri maupun orang lain. Tetapi tidak semua orang
berkeinginan untuk benar-benar menghentikan kebiasaan merokok karena beberapa
mitos yang masih dipercayainya mengenai berhenti merokok.
Beberapa kepercayaan yang keliru
terkait berhenti merokok dapat membuat seseorang enggan mengubah kebiasaannya
yang tidak sehat tersebut. Berikut 5 mitos tentang berhenti merokok yang salah:
1)
Berhenti merokok dapat
membuat berat badan bertambah
Kebanyakan orang mungkin
akan mengalami penambahan berat badan setelah berhenti merokok, tetapi hal ini
bukan merupakan efek buruk dari berhenti merokok, justru sebaliknya. Kenaikan
berat badan mungkin disebabkan oleh perbaikan metabolisme tubuh yang terganggu
oleh kandungan nikotin dalam rokok.
Atau mungkin beberapa
orang mengalihkan perhatian untuk tidak merokok dengan makan camilan, sehingga
berat badannya bertambah. Tetapi penambahan berat badan disini sifatnya normal
dan menempatkan Anda pada kualitas hidup yang lebih baik.
2)
Mengurangi dosis rokok
memiliki efek yang sama dengan berhenti merokok
Tidak ada tingkatan yang
aman dari dosis rokok, baik itu satu batang, dua batang ataupun setengah
bungkus per hari sama-sama memiliki efek kecanduan. Sehingga jika Anda telah
berkomitmen untuk berhenti merokok, ubahlah seluruh kebiasaan dan lingkungan
Anda.
Singkirkan asbak, korek
api, dan jangan menyimpan rokok dalam rumah, tas, mobil, maupun di tempat kerja
untuk berjaga-jaga agar Anda tidak kembali tergoda untuk menghisap rokok.
3)
Berhenti merokok sama
dengan menyakiti diri sendiri
Menghentikan kebiasaan
merokok mungkin membuat Anda kesulitan pada awalnya dan merasa bahwa Anda
menyakiti diri Anda sendiri karena telah mengambil keputusan tersebut. Tetapi
pikiran ini benar-benar keliru, mengingat asap rokok bukan hanya merugikan diri
Anda sendiri dan mengganggu orang lain yang bukan perokok.
Bahkan setiap tahunnya,
angka kematian akibat rokok mencapai 50.000 kasus. Tanpa disadari, kebiasaan
merokoklah yang sebenarnya menyakiti diri Anda sendiri karena paparan jangka
pendeknya saja dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Anak-anak yang terpapar
asap rokok juga cenderung memiliki infeksi telinga, pilek, dan bronkitis
dibandingkan anak-anak yang tinggal di lingkungan bebas asap rokok. Jika Anda
tidak bisa berhenti untuk diri sendiri, berhentilah merokok untuk orang-orang
yang Anda cintai.
4)
Berhenti setelah
bertahun-tahun merokok tidak akan memberikan banyak manfaat
Pemikiran ini salah
besar, bahkan jika Anda telah merokok selama 20 tahun sekalipun, kerusakan
akibat rokok masih tetap dapat dihindari. Memerangi kebiasaan merokok dan
kecanduan nikotin mungkin sulit untuk dilakukan, tetapi sekitar 50 juta orang
dewasa telah berhasil melepaskan diri dari jeratan rokok, sehingga Anda pun
bisa melakukannya.
5)
Kanker paru-paru adalah
risiko paling serius dari kebiasaan merokok
Kanker paru-paru bukanlah
risiko merokok satu-satunya yang paling serius, tetapi merokok juga terkait
dengan lebih dari selusin penyakit lain termasuk kanker mulut, hidung, sinus,
tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, jantung, ginjal, pankreas, ovarium,
serviks, lambung, usus dan rektum.
Merokok merugikan hampir
setiap organ dalam tubuh seseorang. Perokok lebih mungkin mengalami serangan
jantung hingga 2 kali lipat, menderita infertilitas, memiliki persalinan
prematur atau bayi berat lahir rendah. Selain itu, perokok lebih mungkin untuk
mengembangkan penyakit paru-paru jangka panjang seperti emfisema yang juga
dapat berakibat fatal.
Untuk menguatkan keinginan Anda agar
berhenti merokok mulai dari sekarang, simaklah 4 fakta tentang berhenti merokok
seperti dialnsir ivillage, Jumat (05/10/2012) berikut ini:
1)
Tubuh
mulai melakukan perbaikan sendiri segera setelah berhenti merokok
Anda dapat merasakan
manfaat berhenti merokok hanya dalam waktu seminggu setelah isapan rokok
terakhir. Menurut studi terbaru dari University of Texas MD Anderson Cancer
Center, masalah pernapasan seperti mengi, sesak napas dan nyeri dada akn
berkurang setelah 2 minggu masa berhenti merokok.
Manfaat lainnya seperti
penurunan risiko penyakit jantung akan tampak dalam jangka waktu setahun, yang
berkurang hingga 50 persen dibanding orang yang masih merokok. Bahkan setelah
lima tahun, risiko stroke orang yang berhenti merokok akan sama dengan orang
yang bukan perokok.
2)
Berhenti
merokok membutuhkan kesempatan berulang kali hingga berhasil
Beberapa perokok
membutuhkan kesempatan hingga 8 sampai 10 kali sebelum akhirnya dapat berhenti
merokok untuk selamanya. Seiring berjalannya waktu, Anda dapat belajar metode
yang bagaimana yang dapat bekerja untuk Anda dan bagaimana yang tidak.
Beberapa orang
membutuhkan konseling individu dan beberapa lainnya memilih produk pengganti
nikotin. Melalui setiap upaya yang Anda coba untuk berhenti merokok, Anda akan
mendapatkan pengalaman yang membuat Anda lebih dekat ke tujuan.
3)
Anda
dapat menyimpan lebih banyak uang
Coba hitung kembali uang
yang Anda keluarkan setiap hari untuk membeli rokok. Pada awalnya mungkin
membeli sebatang sampai dua batang rokok tidak begitu mahal bagi Anda, tetapi
jika Anda menghabiskan sebungkus rokok per hari, hal ini akan menguras kantong
Anda.
Berhenti merokok adalah
pilihan yang tepat untuk menghemat pengeluaran demi barang yang memberikan banyak
kerugian bagi Anda.
4)
Anda
tidak Sendirian
Seseorang akan kesulitan
menghentikan kebiasaan merokoknya jika dirinya memerangi kebiasaan buruk ini
sendiri. Lingkungan yang dihuni oleh perokok akan membuat Anda kembali
mengurungkan niat untuk berhenti merokok.
Oleh karena itu, Anda
mungkin perlu mengikuti program berhenti merokok yang dapat Anda ikuti melalui
kelas di rumah sakit, pusat kesehatan atau konseling via telepon. Dengan adanya
dukungan dari orang lain dan berkumpul bersama teman-teman yang memiliki tujuan
yang sama, Anda akan semakin mudah melepaskan diri dari kebiasaan merokok.
Referensi:
http://health.detik.com/read/2012/10/05/115745/2055374/763/mitos-dan-fakta-terkait-berhenti-merokok
0 komentar:
Posting Komentar