You Are Reading

3

Belajar dari Kehidupan Semut

Adi Selasa, 23 April 2013


Belajar bisa di mana saja, kapan saja, dari sumber dan media belajar apa saja. Belajar tidak hanya ditempuh melalui pendidikan formal maupun informal saja, tetapi alam pun sudah menyediakan sumber yang bisa menjadi inspirasi dalam belajar kehidupan. Salah satu yang bisa menjadi “guru” dalam belajar adalah hewan semut. Meski secara fisik semut itu kecil, tetapi ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari semut.
 
1)        Never Give Up
Pernah mencoba menghalangi jalan seekor semut? Apa yang terjadi? Si semut pasti berusaha untuk mencari jalan lain. Kita halangi lagi jalan lain yang akan di tempuh,dan dia tetap mencari jalan lain untuk menlanjutkan perjalanannya. Terus-terusan kita halangi jalannya dan pasti terus-terusan pula dia mencari jalan lain bahkan dia akan mendaki,meskipun resikonya kehilangan nyawanya. Hikmah yang bisa kita ambil dari hal tersebut adalah bahwa seekor semut tidak pernah menyerah terhadap halangan apapun yang menhambat atau menghalangi tujuannya.



2)        Team Work.
Kalau mau belajar kerja sama, kita harus belajar kepada semut. Jika seekor semut menemukan makanan yang cukup besar, maka ia akan mengundang rekan-rekannya untuk bersama-sama menggotong makanan tersebut ke gudang mereka. Mereka akan mengerubuti makanan tersebut dari semua arah dan berusaha membawanya bersama-sama. Jika makanan itu terlalu besar dan berat untuk digotong bersama-sama, maka mereka akan merobek makanan tersebut menjadi kecil-kecil dan membawa potongan yang kecil-kecil itu ke gudang sarang mereka. Tidak ada yang menyombongkan diri karena sudah menemukan makanan tersebut. Tidak ada juga yang membanggakan diri karena bisa membawa potongan yang lebih besar. Bahkan jika diperjalanan ada celah besar dan dalam yang menghalani jalannya, ternyata yang terjadi adalah ada sebagian semut mengorbankan diri mereka dengan cara merekatkan diri menjadi jembatan hidup guna kelancaran perkerjaan rekan-rekan semut yang lain. Tujuan mereka hanya satu, kerjasama menyelesaikan pekerjaan besar tersebut.


3)        Mempersiapkan bekal
Pada saat musim kemarau, mereka kumpulkan persediaan logistik dalam gudang yang dibangun didalam sarang mereka yang jumlahnya cukup untuk ribuan semut anggota keluarga mereka. Hal tersebut sebagai bekal mengantisipasi saat musim hujan yang menyebabkan semut sulit mencari makanan di luar sarang. Saat musim hujan, koloni semut juga masih tetap mencari makanan meskipun berjuang lebih keras melawan hujan. Di dalam dunia semut  terjadi pembagian tugas yang jelas dan tegas, siapa mengerjakan apa dan bertanggun jawab terhadap apa. Ratu bertugas bertelur, ada semut-semut yang bertugas merawat telur-telur, pejantan bertugas membuahi si Ratu dan setelah menyelesaikan tugasnya, biasanya langsung mati. Semut pekerja bertugas mencari makanan untuk kebutuhan semua, ada juga semut yang menerima persediaan makanan yang dibawa oleh para semut pekerja tadi dan menyimpannya di semacam gudang penyimpanan,kayaknya merekalah yang bertugas menjaga persediaan makanan. Semut tersebut mengerjakan apa yang menjadi tugasnya, tidak ada yang merasa lelah, jenuh, apalagi protes.


4)        Jago mencium peluang
Tahukan pepatah “Ada gula Ada Semut”. Secara konkret, buat percobaan taruh sedikit gula dilantai yang tidak ada seekor semut pun di radius 100 meter, tinggalkan kira-kira setengah jam an, lalu kembali untuk liat gula tersebut, kira-kira apa yang terjadi? Pasti ada semut mengeliling bahkan mengambil gula tersebut. Ingat ! tadi ngak ada semut sama sekali sekarang tiba-tiba sudah ada semut.


5)        Menghormati terhadap sesama
Semut bila bertemu dengan sahabatnya mereka saling menyapa sebagai bentuk penghormatannya kepada yang lain. Berapa kali saudara memberi salam kepada saudara anda ketika bertemu? Sampai sejauh mana penghormatan anda kepada saudara anda? Tidakkah kita lebih banyak menyakiti saudara kita daripada berbuat baik? Tidakkah lebih banyak kita mengfitnah kepada saudara kita, menghina karena iri hati, dengki, dendam kepada saudara kita? Bila jawabannya Iya, maka nampaknya penamaan salah satu surah al-Qur'an sebagai surah an-Naml (surat semut) memang memberi pesan untuk mengambil hikmah dari kehidupan semut yang begitu tinggi penghormatannya kepada sesamanya.


Dari beberapa ilustrasi diatas, kita bisa mengambil pelajaran hidup. Seekor semut saja tidak pernah berhenti, putus asa, frustasi, takut untuk selalu mencoba dan berusaha untuk tetap sampai pada tujuannya. Sementara kita manusia, yang dikatakan mahluk terbaik dilengkapi akal pikiran malah suka sebaliknya, bahkan masih banyak yang bunuh diri karena frustasi. Kita harus lebih baik dari semut mahluk kecil tapi produktif. Jangan pernah frustasi lagi, tetap teruslah berusaha dengan berbagai cara dan metode yang terbaik. Pasti dan Pasti kita akan sampai pada tujuan kita yaitu kesuksesan.

Referensi:

http://www.tahir-ali.com/2012/04/belajar-dari-kehidupan-semut.html.

http://www.jagatmotivasi.com/motivasi-belajar-hidup-dari-semut/.


3 komentar:

Unknown mengatakan...

Meskipun saya kristen tp pembelajaran ini baik dan trimakasih krn tulisan ini sgt membantu saya..

Jurnalisme mengatakan...

Vic, baca Amsal 6:6

Unknown mengatakan...

Justru pelajaran hidup tentang semut ini ajaran Kristiani yg bukan ajaran baru karena Alkitab ajak kita belajar dari kehidupan Semut. Amsal 30:25

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Dreamer