You Are Reading

0

Siapkah Afrika Selatan kehilangan Mandela?

Adi Selasa, 25 Juni 2013


Meja kerja di Yayasan Nelson Mandela berbasis di Ibu Kota Johanesburg, Afrika Selatan itu sudah bertahun-tahun tidak ditempati. Pemiliknya sudah lama tidak bekerja di sana. Dia lebih banyak keliling dunia demi misi perdamaian.

Mandela sangat dihormati atas usahanya mendamaikan pelbagai hal termasuk kerukunan ras dan ini paling berhasil di negaranya. Tidak ada lagi sentimen kulit hitam-putih di Afrika Selatan. Semua membaur di masyarakat.

Namun beberapa minggu terakhir kondisinya memburuk. Enam hari lalu dia dilarikan ke rumah sakit Pretoria sebab kambuh infeksi parunya. Belum lagi penyakit hati dan ginjal tak berfungsi baik. Mandela sekarat.

Doa penjuru dunia berdatangan untuk Mandela. Tubuh perkasa itu rusak oleh waktu. Rakyat Afrika Selatan harap-harap cemas dan bersiap dengan segala kemungkinan terjadi. "Dia seorang pejuang sekaligus manusia biasa," ujar Thabiso Masemola seorang mahasiswa di Johanesburg.

Masemola dan jutaan warga tidak pernah tersurat mengatakan jika mereka ikhlas melepas Mandela. Adalah penghormatan tradisional bagi yang hidup supaya tidak membicarakan kematiannya lantaran itu belum terjadi. Ikatan warga dengan Mandela bukan hanya tercetak dalam selembar uang atau monumen, namun lelaki 94 tahun itu adalah jiwa Afrika Selatan.

Perjuangannya atas kesetaraan ras patut diacungi jempol. Dia bapak bagi kulit hitam dan putih. Selama dia ada, seluruhnya berjalan normal. Mokgadi Mabuti salah satu penduduk termasuk khawatir jika Mandela tiada. "Segala kemungkinan terjadi jika dia wafat. Saya tidak siap membiarkan dia pergi," ujar Mabuti.

Desa Qunu tempat Mandela dibesarkan pun mulai ramai pendatang. Sejumlah orang bersiap menyewakan kamar di rumah mereka jika hal menimpa Mandela sewaktu-waktu.

Kantor mandela di yayasan sesuai dengan namanya pun berencana menjadi museum yang didalamnya ada memorabilia kesukaan Mandela. Dia sangat suka membaca. Beberapa buku favoritnya terpajang rapi di atas meja kerjanya. Termasuk Kitab Suci Al-Quran.

Mandela memang sosok luar biasa. Antara ikhlas dan tidak ikhlas seluruh dunia mendoakan yang terbaik untuk Mandela. Seandainya pun dia pergi, maka dia pergi dengan nama paling harum dikenang sejagat.

Referensi:
http://www.merdeka.com/dunia/siapkah-afrika-selatan-kehilangan-mandela.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Dreamer