Polusi cahaya
adalah salah satu jenis polusi. Definisi dari polusi cahaya adalah "dampak
buruk akibat cahaya buatan manusia". Polusi cahaya biasanya berarti
intensitas cahayanya terlalu besar. Beberapa spesies, termasuk tumbuhan dan
manusia, mengalami dampak dari polusi cahaya. Kebanyakan orang tidak pernah
mendengar apa itu polusi cahaya, dan yang mengetahuinya biasanya tidak peduli
atau tidak melakukan apa-apa untuk menanggulanginya. Dalam kondisi normal,
polusi cahaya banyak ditimbulkan oleh sumber-sumber cahaya buatan, misalnya
dari lampu penerangan jalan, lampu-lampu reklame, lampu dekorasi, lampu taman,
lampu dari stadion olahraga, lampu penerangan luar, dan lain-lain, yang umumnya
akibat penggunaan sistem penerangan yang tidak tepat.
Pencahayaan yang tidak tepat umumnya menyebabkan terhamburnya cahaya ke atas (ke arah langit) secara percuma, sehingga cahaya terbuang secara sia-sia. Karena itu, terjadinya polusi cahaya biasanya merupakan indikator dari pemborosan energi. Dewasa ini, kita sedang mengalami krisis listrik, namun kita masih saja menghamburkan listrik melalui lampu peneangan yang tidak tepat.
A. Jenis - Jenis Polusi Cahaya
1)
Light
Trespass (cahaya yang salah masuk)
Light trespass
biasanya terjadi ketika cahaya yang tidak diinginkan masuk ke sebuah properti,
misalnya, bersinar melewati pagar tetangga. Masalah yang biasanya terjadi
ketika cahaya yang kuat masuk melalui salah satu jendela rumah dari luar rumah
sehingga menyebabkan gangguan tidur atau menutupi pemandangan malam.
Beberapa kota di Amerika Serikat
telah membentuk standar pencahayaan luar ruangan untuk melindungi hak warganya
dari light trespass. Untuk membantu, International Dark-Sky Association telah
mengembangkan seperangkat model pencahayaan. The Dark-Sky Association dibentuk
untuk mengurangi cahaya naik ke langit yang mengurangi penampakan dari
bintang-bintang. Light Trespass bisa dikurangi dengan cara memilih lampu yang
membatasi jumlah cahaya yang dipancarkan lebih dari 80° di atas titik nadir.
2)
Over-illumintion
(penerangan yang berlebih)
Over-illumination adalah penggunaan
cahaya yang berlebihan. Over-illuminnation berasal dari bebereapa faktor:
· Tidak menggunakan timer, penempatan sensor atau
kontrol yang lainnya untuk memeatikan lampu pada saat tidak dibutuhkan.
·
Desain yang tidak layak, khususnya ruang kerja,
dengan menentukan tingkat cahaya yang lebih tinggi daripada yang dibutuhkannya.
· Salah memilih perlengkapan penerangan atau
bohlam lampu, yang tidak cocok dengan area yang membutuhkannya.
·
Tidak layaknya pemilihan hardware untuk
menggunakan lebih banyak energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
pencahayaannya.
· Kurangnya pelatihan untuk karyawan dan penghuni
bangunan lainnya unutk menggunakan sistem pencahayaan yang efektif.
·
Pemeliharaan pencahayaan yang tidak memadai
mengakibatkan peningkatan pencahayaan dan biaya energi.
· Penggantian lampu merkuri tua dengan lampu
natrium halida dengan menggunakan tenaga listrik yang sama.
Sebagian besar masalah diatas dapat
di atasi dengan mudah dan teknologi yang murah, tetapi yang paling penting
adalah kesadaran publik untuk mengurangi over-illumination.
3)
Glare
(cahaya yang menyilaukan)
Glare dibagi menjadi tiga kategori:
· Silau yang membutakan (blinding glare) dapat
dideskripsikan seperti efek setelah melihat matahari, membutakan dan
meninggalkan defisiensi penglihatan baik sementara maupun permanen.
· Silau yang membuat tak mampu melihat (disability
glare) dapat dideskripsikan seperti efek setelah melihat lampu mobil yang
sedang melaju, mengurangi kontras, dengan pengurangan yang signifikan dalam
kemampuan melihat.
· Silau yang membuat tak nyaman melihat
(discomfort glare) tidak menyebabkan situasi yang bahaya, meskipun mengganggu
dan menjengkelkan. Dapat menyebabkan kelelahan jika mengalami dalam waktu yang
cukup lama.
Menurut Mario Motta, Presiden
Massachusetts Medical Society, “… Cahaya yang silau dari pencahayaan yang buruk
adalah masalah kesehatan publik, terutama jika umurnya lebih tua. Cahaya yang
silau berhamburan di mata menyebabkan hilangnya kontras dan menyebabkan kondisi
yang tidak aman untuk mengendarai kendaraan.”
4)
Light
Clutter (kekacauan cahaya)
Light clutter adalah berlebihnya
cahaya yang berkelompok. Cahaya yang berkelompok dapat menimbulkan kebingungan,
dan dapat menyebabkan kecelakaan. Light Clutter biasanya terjadi di jalanan,
karena desain yang buruk dari lampu jalanan, atau iklan yang terang benderang
mengelilingi jalan. Terantung pada motif orang atau organisasi yang memasang
lampu, pemasangan dan desain yang mereka lakukan bertujuan untuk mengalihkan
perhatian pengendara, dan dapan berkontribusi untuk kecelakaan.
5)
Skyglow
(langit yang bercahaya)
Skyglow yang merujuk pada “sinar”
efek yang dapat dilihat pada area yang padat penduduknya. Skyglow merupakan
kombinasi dari semua lampu yang dipantulkan ke langit yang tersebar dan kembali
ke tanah oleh atmosfer. Hamburan ini sangat terkait dengan panjang gelombang
cahaya ketika udara sangat bersih (dengan jumlah aerosol yang sedikit).
Cahaya merupakan masalah bagi
astronom pemula, karena keahlian untuk mengobservasi langit malam dengan
properti mereka cenderung terhambat cahaya yang berada disekitarnya. Sehingga
sebagian besar observatorium astronomi berada pada zona yang dijaga ketat
pembatasan emisi cahayanya.
B.
Dampak
dari Polusi Cahaya:
1)
Dampak pada Manusia
Terangnya cahaya malam membuat siklus
hormon dalam manusia menjadi sedikit berubah, dan perubahan ini memberi
kontribusi yang sangat besar terhadap kesehatan dan psikologi manusia. Menurut
penelitian di Eropa menunjukkan bahwa ada kaitan antara wanita yang berada di
lingkungan berpolusi cahaya dengan kangker payudara. Selain itu polusi cahaya juga
dapat menyebabkan masalah tidur terhadap manusia. Cahaya yang berlebihan dari billboard
mengganggu orang yang sedang tidur di apartemen. Dan masih banyak hal - hal
lain yang masih diteliti dampaknya.
2)
Dampak Pada Hewan
Kita semua pasti pernah melihat berbagai jenis
serangga yang menggerombol di sekitar lampu jalan. Ketika melihat mereka, kita
mungkin hanya berfikir bahwa memang serangga tertarik dengan lampu, tapi pada
kenyataannya, serangga lebih dari sekedar tertarik melainkan sebuah obsesi.
Serangga yang terbang di sekitar lampu bersama dengan serangga lainnya lama
kelamaan akan kelelahan, buta, atau bahkan mati terpanggang karena kepanasan.
Sebuah studi di Amerika menemukan bahwa rata-rata setiap lampu jalan di malam
hari bisa membunuh sekitar 150 serangga. Jika satu tahun berarti sekitar 54.750
serangga dibunuh oleh sebuah lampu. Bayangkan seandainya ada 50 buah lampu
dalam satu kompleks, berarti ada 2.737.500 ekor serangga yang terbunuh dalam
satu tahun. Bagaimana pula jika kita hitung juga lampu di seluruh kota, seluruh
negara, dan sampai seluruh dunia, pasti akan ratusan juta serangga yang mati.
Kita mungkin berpikir semakin bagus semakin banyak serangga yang mati sehingga
semakin sedikit yang mengganggu kita, tapi bagi penghuni bumi yang lain seperti
burung, kelelawar, reptil dan katak mungkin akan berpikiran lain.
Burung
gereja dan burung-burung lain mencari serangga untuk makanan mereka. Jika
ratusan juta serangga mati dalam setahun, tentu perburuan makanan akan semakin
sulit bagi mereka. Kelelawar, cicak, dan katak juga memburu serangga. Tentu
keadaannya akan semakin sulit bagi mereka pada masa yang akan datang. Selain
itu, burung-burung tertentu juga melakukan migrasi tahunan ke tempat yang lebih
hangat dan kembali ke tempat semula. Burung menggunakan medan magnet bumi
sebagai kompas untuk navigasi dan rasi-rasi bintang dan cahaya bulan sebagai
petanya. Biasanya mereka melakukan perjalanan sangat jauh antar benua dan
berjarak ratusan kilometer menggunakan cahaya bintang dan bulan sebagai pemandu
jalan mereka. Pada saat sekarang ini, cahaya benda-benda langit semakin kalah
dan redup dengan semakin terangnya cahaya buatan dari perkotaan. Akibatnya,
mereka tidak dapat bermigrasi ke tempat yang tepat. Selain itu, cahaya buatan
dari gedung-gedung pencakar langit telah mengecoh penginderaan burung-burung
sehingga banyak burung yang mati menabrak dinding ataupun kaca gedung tersebut,
hal ini terjadi di Toronto, lebih dari 1000 ekor dari 89 spesies mati hanya
dalam kurun waktu 3 bulan.
3)
Dampak pada Penelitian Astronomi
Langit
yang terkena polusi cahaya akan nampak terang sehingga bintang - bintang atau
benda - benda langit lain yang seharusnya bisa terlihat menjadi tidak terlihat.
Seperti pada foto rasi bintang orion disamping, yang menunjukkan perbedaan
langit yang gelap di sebelah kiri dan langit yang terkena polusi cahaya
disebelah kanan. Pada foto disebelah kiri, nampak bintang-bintang pada rasi
orion sangat jelas sekali sedangkan pada foto sebelah kanan, kita akan sulit
menentukan bintang - bintang mana yang menjadi penanda rasi orion.
C.
Cara
Mengurangi Polusi Cahaya
Untuk mengurangi dampak dari polusi
cahaya, bukan berarti meniadakan sama sekali pencahayaan di malam hari, karena
bagaimana pun, manusia masih membutuhkan bantuan cahaya lampu untuk
beraktifitas di malam hari ataupun siang hari, namun yang dapat kita lakukan
adalah dengan melakukan "reduce light pollution", caranya yaitu
dengan menghemat penggunaan energi, terutama malam hari.
1)
Kita bisa
menggunakan cahaya lampu hanya saat dibutuhkan,
2)
Gunakan
pencahayaan dengan keterangan yang secukupnya (watt reduction)
3)
Cahaya lampu
itu sebaiknya dibuat agar sinarnya mengarah ke bawah bukan ke langit (misalnya,
dengan menggunakan tudung lampu),
4)
Melakukan
efisiensi pada lampu di halaman rumah, taman kota atau perkantoran. Lampu pada
papan reklame bisa dimatikan jika sudah lewat tengah malam, karena aktifitas
manusia semakin malam kan semakin menurun. Terkecuali bagi yang bergadang atau
yang kerja memang pada malam hari.
Di bawah ini
adalah beberapa contoh penggunaan lampu yang tidak efisien dan lampu yang lebih
efisien.
Dari gambar
diatas penerangan yang efisien terjadi pada saat keadaan yang “BEST”, karna
penerangan pada keadaan ini sinar lampunya berpendar ke bawah bukan ke atas.
Sebaliknya pada keadaan “VERY BAD” adalah contoh penerangan yang tidak efisien
dan yang menjadi salah satu penyebab dari polusi cahaya. Karna penerangan pada
keadaan ini sinar lampunya berpendar tidak hanya ke bawah tetapi ke atas juga.
Jadi polusi itu
tidak hanya terjadi di udara ataupun di air saja, cahaya yang berlebihan pun
bisa menjadi polusi baru yang dampaknya
pun sangatlah luar biasa jika kita tidak cepat untuk mengatasinya. Untuk itu
mulai sekarang ayo kita lebih memperhatikan lagi keadaaan bumi kita, agar
keindahannya kelak dapat terjaga sampai anak cucu kita. Kalau bukan diri kita
sendiri yang memulai, kepada siapa lagi kita akan berharap???
1 komentar:
artikelnya sangat bermanfaat sekali
tolak angin sido muncul
Posting Komentar