You Are Reading

0

Cerita Hidup

Adi Jumat, 04 Januari 2013


Ini bukan cerita tentang kebahagian, bukan juga cerita tentang kesedihan, tapi ini cerita tentang sebuah kehidupan.

Cerita ini dimulai saat awan menangis di pagi hari, membuat aku terbangun dari mimpi yang tak aku pahami,

Aku termenung sejenak dan mendengarkan suara tangisan dari awan yang jatuh kebumi dengan sendunya, aku berpikir untuk melakukan sesuatu yang tak aku mengerti, berpikir tentang kehidupan yang aku jalani ini.

Aku tak bisa menjadi seperti matahari yang menyinari semua sudut bumi, aku tak bisa menjadi seperti laut yang dalam yang banyak menyimpan kehidupan, dan aku pun tak bisa menjadi seperti angin yang datang membawa kesejukan.

Hingga tangisan awan pun berhenti dan mentari mulai menampakan wajahnya, aku pun masih termenung dalam kebingungan,

Semakin aku pikirkan semakin aku larut didalamnya, tetapi ketika aku tidak memikirkannya aku pun terhempas dari jalan kehidupan.

Didalam kebingungan, aku tetap melakukan kegiatan ku yang katanya dapat membantu meraih semua angan-angan ku, angan-angan yang sebenarnya juga aku belum tahu kemana arah tujuannya.

Ya, kehidupan di dunia ini memang ibarat seperti labirin besar, kita sudah masuk dalam labirin ini saat kita dilahirkan, kita akan keluar kalau kita percaya dan mengerti tentang arti kehidupan ini, dan kita bisa semakin tersesat saat kita melupakan semua hal tersebut.

Dan kini aku baru sadari tentang kehidupan yang aku jalani,

Ya, memang aku tak bisa menjadi seperti mentari yang dapat menyinari semua sudut bumi ini, aku pun tak bisa menjadi seperti laut yang dalam yang banyak menyimpan kehidupan, atau menjadi seperti angin yang datang membawa kesejukan

Tapi kini aku bisa menjadi diri ku yang dapat merasakan hangatnya mentari, indahnya lautan, dan sejuknya angin yang berhembus.

Dan ketika aku terbangun lagi dari tidur ku, aku sudah menjadi diri ku yang sebenarnya.


By: adimo22

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Dreamer